Jadilah Orang Tua Yang Baik, Beriman dan Berilmu - BIM KINDERGARTEN ISLAMIC SCHOOL

Jadilah Orang Tua Yang Baik, Beriman dan Berilmu

Jadilah Orang Tua Yang Baik, Beriman dan Berilmu

Jadilah Orang Tua Baik Beriman dan Berilmu - Ayah dan bunda mungkin pernah mendengar kalimat "Jangan merasa cukup hanya menjadi orang baik, tapi juga harus menjadi orang yang berilmu..." (dan tentu saja beriman). Kalimat inilah yang akan admin bahas sekaligus sebagai bahan perenungan bagi kita semua. 

tak cukup hanya jadi orang tua baik tapi juga harus berilmu,jadilah orang tua baik beriman dan berilmu
Tak Cukup hanya menjadi orang tua baik, tapi juga harus berilmu [foto: abiummi.com]

Kita semua, pasti tidak akan menyangkal bahwa keteladanan adalah metode yang paling efektif dalam pendidikan. Namun, perlu kita ingat juga, bahwa keteladanan pun butuh penjelasan, butuh arahan, butuh pemahaman. Apalagi terhadap anak kecil, amat penting bagi orang tua untuk menjelaskan alasan dari setiap tindakan.

Mengapa begini, mengapa harus begitu, dan sebagainya. Hanya saja, masih banyak orang tua terkadang tidak cukup sabar untuk menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh putera-puteri kecilnya. Pada akhirnya, kondisi seperti ini amat memungkinkan mematikan rasa ingin tahu anak-anak kita yang begitu besarnya.

Keteladanan tanpa dipahamkan. Atau, semacam kebaikan yang tidak "diwariskan". Suatu perbuatan baik, yang sudah dilakukan oleh orang tua, namun “lupa” untuk mentransformasikannya kepada anak-anak mereka. Alhasil, keluarga seperti ini cenderung akan seragam kondisinya. Pihak orang tua akan lebih sering menjadi "pemeran utama". Sedangkan anak-anak, hanya figuran yang lambat laun tersisihkan perannya.

Bisa jadi atas dasar sayang, bisa jadi atas dasar tidak tega, bisa saja karena orang tua merasa "masih kuat dan masih bisa", dan sebagainya. Misalnya: orang tua rajin shalat, tapi anaknya tak dibangunkan untuk shalat shubuh, dengan alasan karena khawatir istirahat sang anak terganggu. Atau, si orang tua amat exist, banyak peran dan kontribusinya di masyarakat.

Tapi di sisi lain, lupa untuk mengajarkan anaknya untuk bisa percaya diri... bahkan sekadar menyambut tamu yang datang ke rumah. Seorang ibu yang jago masak dan menata rumah, namun tidak memberikan kesempatan pada anaknya untuk memiliki keterampilan yang sama. Yang ada, sang ibu lebih memilih sibuk sndiri daripada dibantu oleh anaknya, karena khawatir hasilnya tak sesuai dengan standar yang sang ibu punya (sebab, orang tua kadang menuntut kesempurnaan dari anaknya).

Contoh di atas, hanya secuil dari kenyataan di lapangan. Hal-hal seperti inilah yang dinamakan "kebaikan yang menjerumuskan”. Orang tua sibuk berbuat kebaikan, namun tidak memberikan anak-anaknya sebuah pembelajaran dan pendidikan. Jadi, yang ingin admin tekankan disini adalah: "saat orang tua baik, anaknya belum tentu baik juga". Orang tua dengan sikap-sikap yang telah disebutkan di atas, memanglah orang tua yang baik, namun bisa jadi belum cukup ilmu. Yups, bisa saja orang tua berpendidikan tinggi, berpengetahuan agama banyak, namun ternyata belum mempunyai cukup ilmu perihal mendidik anak-anak mereka. Istilah kerennya, ilmu parenting.

Bagi kita sebagai umat Islam, akan cenderung memilih islamic parenting. Sebab, bagaimana pun syariat Islam (yang ada pada Al-Qur’an, hadist/sunnah) itu adalah "induk" dari setiap ilmu. Ilmu masa kini hanyalah hasil pengembangannya. Inti dan awal dari islamic parenting sendiri adalah menanamkan AQIDAH kepada anak-anak kita. Buatlah anak-anak paham bahwa Allah segalanya. Bahkan cinta Allah itu lebih besar daripda cinta orang tua kepada anaknya. Tanamkan rasa cinta dan rasa takut yang karenaNya.

Anak-anak itu butuh dididik serta diberikan pemahaman. Iman saja tidak bisa "sekonyong-konyong" diwariskan.. begitupun dengan kebaikan. Sebab, ada suatu proses yang harus dijalankan. Anak dari nabi Nuh atau anak nabi Luth, apakah mereka otomatis mewarisi keimanan ayahnya? Tidak! Namun, untuk kisah ini, para nabi tersebut bukan tidak bisa mendidik anak mereka, upaya maksimal pun telah dilakukan. Faktor penentu lainnya adalah di karenakan anak para nabi tersebut telah dewasa, maka kisah ini masuk pada ranah "pilihan hidup".

So, ternyata menjadi orang tua yang baik (untuk diri sendiri) saja tidak cukup. Untuk itu, jadilah orang tua yang baik, beriman dan juga berilmu. Jadilah orang tua yang mampu mentransfer kebaikan itu kepada anak-anak kita, dengan mendidik mereka. Bila kebingungan bagaimana caranya, tandanya ilmu kita yang memang masih harus di upgrade.. Gali dan pelajari kembali ilmu tentang pengasuhan anak, PARENTING... agar keteladanan kita tak tersia dan menghasilkan jejak yang nyata. 

[sumber: ummi-online]

26 komentar

  1. Beriman dan berilmu merupakan satu kesatuan ya pak?

    BalasHapus
  2. Betul sekali...saya sangat setuju dengan artikel di atas..jadilah orang tua yang baik, beriman dan juga berilmu..Bekali anak dengan ilmu dunia untuk bekal dia hidup di masa depan dan yg lebih penting adalah ajarkan dia ilmu spritual agar dia bisa menjadi seorang insan yg berguna untuk orang banyak dan bekal dia di akherat kelak..

    Kebanyakan orang tua jaman sekarang hanya sibuk dengan aktivitasnya dalam mencari nafkah tetapi melupakan anaknya dalam segala bidang..

    Prilaku anak adalah cermin dari prilaku orang tua. Disini peran orang tua penting dalam mengajarkan anak keteladanan agar menjadi insan yang baik, beriman juga berilmu

    BalasHapus
    Balasan
    1. super sekali komentar mas Sonny ini, terimakasih kunjungan dan komentar yang bermanfaat buat kita semua

      Hapus
  3. Iya betul tu mas, karena hampir semua anak akan meniru sifat atau kelakuan orang tuanya,oleh karena itu orang wajib untuk memiliki pola pikir yang baik dan tentunya beriman dan berilmu.

    BalasHapus
  4. ini sepertinya aktor lama buat akun dan blog baru....

    BalasHapus
    Balasan
    1. sok tau deh ih, sapa coba? kan belom kenalan... pasti ngintip nih :D

      Hapus
    2. hahaha, saya kan peramal tauk

      Hapus
  5. sebagai pemuda yg udah memiliki anak, saya juga berusaha untuk menjadi Orang Tua Baik Beriman dan Berilmu agar bisa jadi teladan untuk anak2 saya mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas, karena tak cukup hanya menjadi orang tua baik saja tapi juga harus beriman dan berilmu

      Hapus
  6. lah ini kan blog abegeh banten beranak dua toh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. abegeh, masa udah beranak dua? oh orangnya itu yang kadang suka rada-rada konslet gitu yah :D

      Hapus
    2. hahaha, asik nyamar aja dia mah :0

      Hapus
  7. Sya mau komentar apa lagi yah mas, komentarnya sudah habis sama mas sonny ogawa. he..he... semua yang di tulis dan saya baca saya sangat setuju dan benar sekali adanya.

    BalasHapus
  8. alhamdulillah memang sangat bagus sekali ini artikel kang, apalgi hal yang dikaitkan dengan orang tua jadikan orang tua yang beriman dan anak anak ikut senag :)

    ini pasti mas marnes :0 nyamar atuh

    BalasHapus
  9. Orang tua itu contoh dan panutan bagi anak-anak kita ya mas....perilaku baik terkadang lambat untuk bisa di contoh , namun justru prilaku orang tua yang tidak baik ini malah anak suka dan gampang niru ...ini gimana mas....

    BalasHapus
  10. teladan yang baik itu banyak yang kesulitan

    BalasHapus
  11. Semua orang tua harus begini, tapi itu harus sadar diri masing2 aja

    BalasHapus
  12. betul juga, orang tua harus menjadi cerminan bagi anak-anaknya..

    BalasHapus
  13. saya sangat setuju dengan artikel ini, orang tua itu harus baik, berilmu dan juga beriman, artikelnya keren kang :)

    BalasHapus